Festival PeSoNa: Merayakan Hutan Sosial untuk Kini dan Nanti

Festival PeSoNa: Merayakan Hutan Sosial untuk Kini dan Nanti

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa, 26 Nopember 2019. KLHK kembali menggelar Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) di Gedung Manggala Wanabakti Jalan Jenderal Gatot Subroto Jakarta selama dua hari, 27-28 November 2019. Tema PeSoNa ke-3 kali ini adalah Memakmurkan Rakyat Kini dan Nanti. “Sebab festival ini semacam perayaan bahwa hutan sosial telah diterima masyarakat dan banyak champion yang berhasil secara ekonomi, sosial, maupun ekologi,” kata Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto saat jumpa dengan media di Jakarta, Selasa (26/11).

Bambang menambahkan, seperti juga dalam dua Festival PeSoNa sebelumnya, perhelatan kali ini menampilkan ragam hutan sosial dari seluruh Indonesia. Mereka yang akan menampilkan produk hutan sosial juga kisah sukses mengelola hutan yang mereka kelola sebelum dan setelah mendapatkan legalisasi. “Dari situ kita akan bisa melihat bagaimana hutan sosial dikelola oleh masyarakat lokal sebagai bukti bahwa masyarakat bisa mengelola hutan secara lestari,” katanya.

Untuk mendukung kerja-kerja masyarakat itu, pemerintah telah melakukan langkah-langkah percepatan kelembagaan Hutan Sosial yang bertujuan menciptakan pemerataan ekonomi bagi masyarakat di sekitar Kawasan hutan. Sampai saat ini, program Hutan Sosial telah memberikan akses kelola kepada 777.789 kepala keluarga dengan jumlah izin/hak kelola sebanyak 6.112 SK atau total seluas ± 3,436 juta hektare. 

Untuk mendukungnya, kata Bambang, kelompok tani mendapatkan pembinaan awal melalui pendampingan penyuluh dalam bidang kelembagaan yang berbadan hukum, tata kelola hutan dan tata kelola usaha dengan melakukan kegiatan ekonomi produktif melalui hasil usaha bukan kayu, hasil hutan kayu dan jasa lingkungan wisata dengan membentuk kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS).

“Kami telah bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk pendampingan kelembagaan dan Kementerian Pertanian, Kementerian KKP untuk pendampingan teknis produksi agroforestry/silvofishery serta pengembangan produk dengan Himbara dan BUMN,” ujar Bambang.

Menurut Bambang, hingga 26 November 2019 telah terbentuk 5.208 KUPS yang tersebar di 33 provinsi dengan kategori tahap awal (blue) sebesar 3.441 (66,07%), tahap moderat (silver) sebesar 1.286 (24,69%), tahap maju (gold) sebesar 433 (8,31%), dan tahap mandiri (platinum) sebesar 48 (0,92%).

Bambang menambahkan, untuk menunjukkan keberhasilan-keberhasilan itu, KLHK menggelar Festival PeSoNa sebagai wadah bagi pelaku Hutan Sosial menunjukkan kisah sukses mereka, sebagai apresiasi kepada para pihak yang mendukung Hutan Sosial, sarana tukar menukar informasi antar masyarakat dan kaum milenial, pemerintah, pelaku hutan sosial, swasta dan akademisi, serta sebagai ajang promosi produk-produk unggulan Perhutanan Sosial. Ada banyak rangkaian acara dalam Festival PeSoNa kali ini sebagai wujud penghargaan dan apresiasi kepada para pelaku hutan sosial tersebut.

Dalam rangkaian Festival PeSoNa akan disampaikan penetapan keputusan dan penghargaan kepada Tokoh Hutan Sosial. Dari hasil penilaian tim juri terhadap calon yang memenuhi kriteria tersebut dilakukan verifikasi lapangan. Tim Juri menyepakati untuk Penerima Apresiasi Tokoh Hutsos 2019 akan diberikan kepada 9 (sembilan) Tokoh Hutan Sosial, dan 4 (empat) Tokoh Penggerak (level kebijakan), 4 (empat) Tokoh Penggerak Level Pendamping Tapak dan 3 (tiga) Tokoh Penggerak Level Microfinance.
(Sumber : Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi – http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/2211 )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *