-
By:
- admin
- No comment
Antisipasi Kerusakan Lahan, KELOLA Sendang Project Ujicoba MER System
Meskipun ada komitmen internasional untuk menjaga dan mengurangi degradasi hutan, namun penurunan fungsi dan luasan hutan terus terjadi saat ini. Guna melakukan perubahan inklusif untuk menghentikan kerugian, Kelola Sendang Project ZSL Indonesia, mitra konservasi lahan Pemerintah Sumsel bersama dengan Koordinasi Dinas Lingkungan Hidup Provinsi merencanakan program MER system untuk pembangunan teknis mengenai sistem pengawasan menuju pengelolaan lanskap yang berkelanjutan.
Menurut Bonnie Dewantara selaku Spesialis Lanskap Sistem Kelola Sendang Project, saat dibincangi usai acara di Hotel Santika Kamis tanggal 30 Agustus 2018 kemaren, dia menyatakan bahwa maksud dari sosialisasi ini adalah bagian dari sistem monitoring evaluasi menuju pengelolaan lanskap berkelanjutan. Tujuannya untuk melakukan uji coba MER System sebagai langkah awal pengembangan yang menyangkut aktivitas sehari-hari para pemangku kepentingan dalam mengelola lahan yang dapat diindikasikan sebagai pengubah penting dalam mencapai pengelolaan lahan berkelanjutan. Program ini masih pada tahap awal sehingga diharapkan keberhasilan sistem ini setelah masa sosialisasi dan uji coba sistem dilakukan. Untuk mengetahui jika ada pelaku pembakaran lahan misalnya itu belum bisa karena fokus sistemnya untuk memudahkan monitoring kebakaran lahan secara online. Proses penyempurnaan sistem masih berlanjut.
Sosialisasi ini diikuti oleh beberapa perusahaan swasta yang ada di Sumsel terutama wilayah Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin. Selain monitoring kebakaran hutan dan lahan, MER System juga disiapkan sebagai alat bantu untuk menanggulangi perburuan liar, banjir musiman, penurunan muka air kanal gambut. Oleh sebab itu uji coba sistem dan melanjutkannya menjadi sangat penting sebagai langkah awal penerapan System MER secara terintegrasi.